Siapa sih yang mau sakit, apalagi sakit mata. Duhhh... nyesak deh. Tapi kalau sudah dapat jatah, mau di apakan lagi. Terpaksa 3 hari berturut-turut tidak kerja. Untungnya sisa obat Maknyah masih ada, daripada ke dokter lagi, sisa obat tadi aku yang nenggak sampe habis. Lumayan membantu. Seharian bengong aja di rumah, mau keluar males, yaaa... iseng-iseng ambil gergaji, parang, cutter, amplas dan lain-lain. Bikin kodok loncat lagi.
Bahan yang aku pakai adalah kayu ring ukuran 5 x 2 cm, ring sisaku beres-beres kamar kemaren. Kupotong sepanjang 6 cm. Seperti biasa serut kayu hingga menjadi berbentuk bulat panjang lalu papas membentuk kerucut untuk bagian kepala dan bagian ekornya, kalau blank cebong ini kita tegakkan bentuknya kia kira mirip tempayan. Setelah beberapa biji jadi, aku mengamplas 2 biji cebong, memotong miring bagian kepalanya dengan gergaji besi serta mebelah belakang cebong untuk penempatan kawat dilanjutkan dengan mengorek bagian perut agak ke arah ekor guna menempatkan timah pemberat, Alhamdulillah rabu sore langsung jadi 2 ekor kodok loncat.
Kamis kulanjutkan lagi maen cutter dan amplas, hingga sore rampung lagi 5 ekor kodok. Pengerjaannya tanpa bantuan alat khusus atau mesin mesin otomatis buatan pabrik atau mesin rakitan sendiri. Untuk skirt juga memakai skirt - skirt bekas JF lama yang udah amburadul atau yang actionnya kurang bagus. Jum,at, selesai sholat aku sudah tidak sabar lagi ingin menguji JF terbaru buatanku, Alhamdulillah kondisi mataku semakin membaik di tambah lagi pagi Jumat aku sempat merampungkan 2 ekor lagi kodok lompatku jadi ada 9 ekor kodok yang akan aku test. Setelah semua perlengkapan siap aku meluncur menuju spot. Kondisi air yang sedang pasang naik dan terlihat mulai tumpah ruah hingga halaman rumah membuat aku memutuskan untuk berbelok ke spot di belakang Puskesmas Pembantu Sungai Rengas.
Tiba di Spot, seperti dugaanku air sudah mulai masuk ke petak petak sawah. Kondisi air seperti ini, kalau mengingat pengalaman dulu biasanya gabus sudah pada masuk dan bermain di sela-sela rumpun padi. Namun dengan situasi seperti saat ini dimana batang padi sudah tinggi dan pohon kelapa yang di tamanam berbaris rapi di tengah sawah sungguh teramat sangat tidak memungkinkan bagiku melakukan lemparan tepat ke arah yang aku kehendaki. Akhirnya aku hanya melakukan lemparan lemparan panjang ( long cast ) sepanjang kanal yang memisahkan kedua petak sawah tadi. Bergonta ganti Sangun aku test, rata-rata semuanya sukses melompat-lompat sesuai keinginanku, hanya ada 3 ekor yang sepertinya masih perlu di perbaiki lagi.
Setelah test renang ku rasa cukup, aku beranjak maju menuju ke titian di depan sebuah pondok. Dalam beberapa kali lemparan akhirnya Sangun terbaru buatanku berhasil meperdaya dan menggoda seekor gabus berukuran kecil. Foto-foto lantas gabus kulepaskan ke petak sawah sebelah barat.Masih dari atas titian, aku melakukan lemparan ke ujung kanal, hanya ada beberapa sambaran kecil dan mis. Segera saja umpan ku ganti dengan si mini sangun, aha, ternyata masih bisa kulempar jauh meski memakai joran sekaku nemesis III 20Lbs dan PE#3 Ocea. Landed lagi seekor kocolan, foto-foto dan gabus ku lepaskan kembali. Beranjak dari situ aku menuju ke ujung kanal, entah sudah berapa kali aku melakukan lemparan namun tak ada reaksi sama sekali dari para gabus, jangan-jangan udah pada ngacir ke petak petak sawah. Istirahat sejenak seperti biasa ngebul-ngebul dulu sambil menikmati pocary sweat kesukaanku.
Setelah puas beristirahat aku menyeberang ke sebelah tanggul melewati titian yang tebuat dari batang kelapa, Lempar ke kiri dan ke kanan, gonta ganti umpan, hingga entah pada lemparan ke berapa Sangun mendapat sambaran lumayan mengagetkan, Fight sebentar dan gabus akhirnya menyerah, Wow .. mamy gabby yang tergoda aksi si Sangun. Segera saja si Mamy gabby ku amankan ke kantong plastik. Hingga jam 5 sore tidak ada lagi strike.
Sabtu siang aku memutuskan mencoba peruntungan di kolam berembang, Nihil. Lantas beranjak ke kanal di sungai udang, juga nihil. dari sana aku kabur ke berembang darat, baru beberapa kali lemparan cuaca tiba tiba berubah, Angin kencang disertai gerimis membuat aku memutuskan menyudahi perburuanku kali ini, boncos total brow...
Pagi Minggu, aku meluncur ke Kalimas. Masih dalam misi test action beberapa biji Sangun yang ku perbaiki kemaren malam, Tiba di spot, langsung lempar-lempar seperti biasa, dan para Sangun akhir sukses berenang dengan baik sesuai keinginanku yaitu loncat-loncat, hehehehehehe.... senangnya. Hingga jam 11 siang hanya ada beberapa ekor kocolan dan seekor mosnter gabus yang berhasil aku tipu. Aku cabut dari spot tepat jam 12 siang.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar