Senin, 18 November 2013

Mumpung ada fotografer gratisan

Jam 13.00 WIB aku ngacir ke spot. Lagi setting tackle, HP bututku berdering. "Hallo Abah..." 
" Aaaaa... Hallo juga Boss"
"Abah di mana ?"
"Saya di tepi paret boss"... 
"Ok Abah, saya menyusul"

Hpku masukkan kembali ke dalam tas lantas melanjutkan setting perangkat yang tadi sempat tertunda.

Setelah perangkat tempur dalam kondisi "ready" aku mulai beraksi di titian pertama bergerak ke arah timur sepanjang tepi kanan kanal. Crank berlidah pendek berwarna hijau stabilo yang belum lama menghuni box lureku tersebut meliuk liuk indah menyusuri tepi tepi kanal. Sampai di salah satu cekungan, si hijau ku lempar agak pelan. Byurrrr... jatuhnya terlalu ribut fikirku, jangan jangan si gabus yang jadi targetku udah pada kabur ketakutan. 

peralatan Casting
Okuma Tormento dan Surecath
 Armatus 101
Ku ulangi lagi melempar crank sekali lagi, kali ini lemparan agak jauh dari titik lemparan pertama. Baru kira-kira empat atau lima kali putaran engkol reel... si crank disambar oleh sigabus, Fight sebentar dan si gabus langsung menyerah. Besarnya kira kira sebesar pergelangan tangan anak anak. perlahan gabus ku angkat ke tanggul. Si gabus menggelepar lalu terlepas dari hook si crank lantas masuk ke petak sawah yang tergenang air. Yahhhh... gagal deh foto strike pertama hari ini, tapi ah... tidak apa-apa. Toh si hijau stabilo sudahpun amiss...

Aku melanjutkan lempar lempar hingga tikungan yang terputus oleh sebuah parit kecil, sayang hari ini aku tidak membawa sepatu bot keramatku, jadinya aku tak bisa melangkahi parit kecil ini degan leluasa. Akhirna aku berbalik arah ke tempat aku strike pertama tadi, sayang gabus yang tadi kudapatkan raib entah kemana. Hingga sampai di titian aku tidak lagi mendapatkan strike.

Okuma Tormenta dan Nemesis 3
Stike perdana si Bakau Crank
Istirahat sejenak di bawah pohon nangka, ngepul plus sebotol energy drink bikin kerongkongan lega. Cuaca adem, jadi asik bener buat lempar lempar.

Puas menikmati beberapa bantang rokok kesukaanku aku melanjutkan lempar lempar, kali ini aku bergerak ke arah barat dari titian, Lagi asik aik lempar lempar HPku berdering lagi. Willy udah nyampe di pertigaan kanal lantas ku arahkan agar menyusulku ke Paret Pokok. Selang beberapa saat kemudia Willy nongol. 

Willy setting perangkat sementara kau terus melempar lempar crank ke berbagai arah, hingga aku berada tepat di seberang Willy, tak ada sekalipun sambaran. Ketika willy hendak melempar lure buat pertama kalinya aku berteriak kepadanya agar mengganti kodok plastik tadi dengan crank. Baru dua kali lempar si willy dapet sambaran, sayang mocel.

Sangun JF
Telak Masbrow
Aku melanjutkan hingga melewati 2 titian sementara Willy masih penasaran dengan gabus yang mocel tadi. Sampai pada titian ketiga terlihat anakan gabus di sela sela tumbuhan air. Baru beberapa kali lempar tak ada reaksi dari indukan gabus, jangan jangan sudah kena angkut nih induknya. Dari soft lure hingga hard lure sampe torpedo pun tidak mendapat respon. 

Bosan mengganggu anakan gabus aku beranjak menyeberangi titian lantas duduk di dekat Willy beraksi. Melihat aku duduk santai si Willy lalu menghentikan aksinya. Ngalor ngidul seputar ngibulin gabus sampe seputar ngibulin orang... hahahahaha (just Kidding brow). 

Puas merokok, iseng aku mencoba piranti si Willy. Okuma tormenta plus Nemesis 3, jiahhhh eeuunnaaakkk tennaaannn... smoottthhh dan aku dengan mudahnya memperagakan gaya lempar backhand di depan Willy. Ketika Willy memintaku untuk mengulangi sekali lagi aku menolak... (pasti, kalau dua kali bakalan backlash, hahahahahaha)...

mancing Gabus
Nelayan Narsis
lemparan ku alihkan ke arah timur, 2 kali uncal strike dan landed seekor gabus degan ukuran sedang. Aku tak kuat menahan tawa melihat Willy mengomeli si gabus...

Puas lempar lempar di dekat Willy aku beranjak menuju motor lantas tarik gas pindah ke arah Barat. Kulihat debit air semakin turun. Iseng ku coba melempar si Sangun loncat. Pada lemparan ketiga si sangun mendapat sambaran. Fight sebentar dan landed lagi seekor gabus ukuran lumayan, kutaksir sekitar 6 ons... Lagi-lagi Willy hanya bisa ngomel karena kupaksa jadi fotografer dadakan, jiakakakakakaka...

Jam 17.00 WIb kami sudahi mancing lantas geber motor kabur dari spot...


Jika anda merasa artikel di blog ini bermanfaat dan ingin berlangganan, silahkan masukkan alamat email anda pada kotak di bawah ini:


Delivered by FeedBurner


Minggu, 03 November 2013

Nyempet-nyempetin mancing

Casting Gabus
Rapala UL Crank
Sabtu pagi...

Jam 06.00 WIB udah geber motor langsung ke spot. Maklum masih penasaran dengan boncos beberapa hari lalu sekalian masih dalam misi yang sama, ngamisin crank mungil Rapala.

Tiba di spot, langsung lempar lempar, hampir sampe ke pertigaan kanal tidak ada satupun sambaran.  Aku berbalik arah ke tempatku memarkir motor. Lure ku ganti degan sangun "mata belo". Dua kali lemparan landed seekor gabus, Aseekkk... pokonya aman dah, dapet foto dan selamat dari boncos, hihihihihihi...


Sangun JF
Sangun JF
Kantong tempatku menyimpan hasil buruan masih di dalam jok revo. Terpaksa gabus tadi kuselipkan di sepatu bot keramatku, hahahaha... sepatu bot multiguna. bergerak terus sambil sesekali melakukan lemparan. Kali ini aku agak kesulitan melakukan lemparan jauh kerena terhalang beberapa beberapa pohon pisang di depanku. lemparan back hand ngawur minta ampun, beruntung sebelum melempar dengan gaya icuk sugiarto tersebutsudah kuantisipasi dengan menaikkan sedikit setelan drag... lumayan membantu mengurangi backlash. Hingga akhirnya landed lagi seekor gabus ukuran lumayan.

Mancing Gabus
Surecath Armatus 101
Sampai di tempat si revo nongkrong, aku mengamankan kedua gabus terlebih dahulu, selanjutnya seperti biasa, ngepul-ngepul dulu. Setelah istirahat ku rasa cukup, aku masuk ke parit pokok lewat jalan kecil menuju kuburan lantas tembus kebawah pohon nangka yang rindang. Di seberang kanal seorang ibu ibu lagi asik mancing ikan osong (betok). Kontan saja beliau tertawa begitu melihat aku muncul dari bawah pohon nangaka. "Anak ini mau nipu gabus lagi ye ???" tanya si ibu. "Iya bu, siapa tau ada gabus yang belum sekolah, jadi tidak bisa membaca tulisan di umpan ini bu". jawabku. Kembali si Ibu tadi tertawa seraya menunjukan hasil perolehannya, lumayan banyak.

Mumpung kanal bersih, apa salahnya kembali mencoba si Crank mungil Rapala fikirku. Baru 2 kali lemparan si crank di sambar kocolan. "Yess... mission complete". teriakku. Tanpa ba bi bu, langsung foto-foto. Tawa si Ibu kembali pecah. "Itulah kau nak... nak, minta ikan yang belum sekolah, dapatlah kau ikan kecik... huahahahahahahahaha... kalau yang sudah sekolah, baru dogom-dogom". ujar si Ibu, Jiahhhhhh... kena dah ane...

Rapal UL Crank
Kocolan
Kocolan tadi Aku lepaskan dari treble hook yang nyangkut di bibirnya lantas ku berikan kepad si ibu pemancing betok tadi. Selanjutnya aku bergerak ke ujung. namun hingga sampai ke titian pertama, hanya ada sekali sambaran, sayang miss. Aku lantas berbalik arah melalui jalan semen si seberang kanal melewati si Ibu tadi dan terus ke arah motorku parkir. Dengan mengendarai si revo aku kembali menyusuri parit pokok hingga ke tengah, lempar-lempar di sana, landed lagi 2 ekor gabus. Pindah dan langsung menuju pintu air, lempar-lempar di sana, sayang tak ada sambaran. Kusudahi perburuan hari ini karena jam 10 nanti sudah harus berada di GOR Pangsuma.

Minggu,

Bakau Crankbaits
Bakau Albino
Jam 12 siang kabur dari GOR Pangsuma di bawah deru hujan yang sedemikan menggila. Tarik gas meggy sampe tembus angka 80, hehehehe... sesekali fikirku, bikin panas jeroan si meggy.

Syukurlah, sampai di rumah hujan mereda. Istirahat sambil meladeni pertanyaan pertanyaan si Zhiea. Si kecil memang lagi suka bertanya ini dan itu. Sebagai Bapak yang baik, hehehehe... kudu kasi penjelasan sampe ke akar-akarnya biar si kecil ini mengerti. 

Jam 13.00 Wib, cabut ke spot. Masih ke parit Pokok, karena tadi ku lihat di gang karet, debit air agak turun. Pertanda di parit pokok air ga sampe masuk ke petak sawah. Alhamdulillah, perkiraanku ga meleset. Kali ini aku langsung ke pintu air, setting tackle di sana dan mulai lempar-lempar, landed seekor kocolan, foto-foto dan ku lepas lagi ke kanal.

Sampai ke batang pohon kelapa yang mejadi titian ke sawah, lure ku ganti degan soft frog hinomiya karena bekas tebasan semak di dalam kanal tampak meljulur ke atas. Dalam beberapa kali lemparan, landed lagi seekor kocolan, agak gedean dikit dari yang pertama tadi, foto dan lepaskan lagi. 

Umpan Mancing Ikan Gabus
Hinomiya Soft Frog
Beranjak dari situ sampai ke titian kedua, aku ganti lure dengan si Bakau Albino. One cast, One strike... kebetulaaannn... dan lumayan gede, foto, terus si gabus masuk kantong. Bergerak hingga beberapa puluh meter ke depan dari sisi tanggul sawah, aku berhasil menaikkan 3 ekor lagi gabus. Semuanya kuamankan dalam kantong.

Bakau Crankbaits
Bakau Albino
Berpindah ke titian selanjutnya, masih degan si Bakau Albino. Dalam beberapa kali lemparan, si Albino mendapat tarikan lumayan dari bawah. Fihgt sebentar dan akhirnya kepala si gabus nongol juga ke permukaan. Karena gabusnya udah loyo, aku merongoh HP dari tas lantas mengabadikan ke dalam fotmat foto dan video. Ketika gabus akan ku tarik ke tepi tanggul, si gabuss menggelapar. Reflek tanganku melepas leader yang tadi ku pegang. Si gabus membawa crank jauh ke bawah kangkung di salah satu cerukan di tepi kanal. Dengan susah payah akhirnya dapat ku tarik keluar, sayang... yang nongol tinggal si Albino doank... hadewww...

Cuaca yang sedari tadi mendung berubah drastis menjadi hujan. Aku buru-buru kemas pancing. Jam 15.30 aku pulang.

Jika anda merasa artikel di blog ini bermanfaat dan ingin berlangganan, silahkan masukkan alamat email anda pada kotak di bawah ini:


Delivered by FeedBurner