Minggu, 27 Mei 2012

Lure buatanku akhinya amissssss


Jumat, 25 mei2012
Ngga bisa konsen menjalankan tugas, karena waktu mepet terus mana kepikian mancing lagi. Beruntung selama acara berlangsung ngga ada gangguan berarti. Selesai menjalankan tugas, aku ke kamar panitia, nyalain laptop dan OL sebentar. Konfirmasi ke brow Toto, turun mancing ga beliau sore ini.


Selesai jum'atan aku langsung kemas kemas, jam 13.30 WIB ngacir ke TPI menjemput bro Toto.  Tarik gaspol langsung menuju ke arah jeruju besar. Sampai di sana, kami singgah sejenak di kolam depan masjid jeruju. Lempar-lempar, sayang hanya sambaran kecil... ngga tau kemana gabus yang beberapa hari lalu sempat bikin aku spot jantung.

beranjak dari situ, kami menyeberang ke pasar jeruju besar, belok kanan menuju dusun sui kupah sambil sesekali melempar kodok di parit-parit samping sepanjang jalan menuju desa sui kupah. Hingga ujung parit buta, hanya toto yang landed 1 mama gayus, disepan seorang kotekers.

Lanjut dari situ kami menyeberang kembali, Akhirnya aku menjejakkan kaki di tempat penyewaan sampan untuk mancing udang yang sangat terkenal dikalangan manciger di kotaku. Aku terpana melihat barisan sampan berwarna merah yang tersusun rapi. Toto bilang, sewa sampan sekarang naik, jadi kalo ngga pas musim udang, beliau ogah lagi turun mancing.

Sampailah kami pada sebuah parit yang dipenuhi teratai. Dengan semangat menggebu, ngga perduli panas sedang ganas ganasnya, kami berdua berlomba melempar lure. berujung pada landednya seekor gayus ukuran sedang di tanganku. Sementara toto sibuk meladeni gayus junior yang bikin penasaran. Beranjak dari situ, sambil menyisir jalan pulang, kami masih melempar lure di bebera titik yang kami anggap potensial, sayang mocel melulu. Jam 17.00 WIB, kami pulang.

Sabtu, 26 Mei 2012
Setelah beres beres dan bantu bantu nyonya rumah, jam 9 pagi aku berangkat. Kali ini solo trip. Kuputuskan untuk trip di tanggul Parit Pinang. Sampai di sana aku langsung seting piranti. Mumpung masih pagi fikirku, ngga ada salahnya aku coba kembali lure buatanku. 3 kali lempar langsung strike mama gayus. duhhh.... senangnya, akhinya lure yang kuberi nama SANGUN Series ini membuahkan hasil.

Strike Lure Handmade pertamakuSemangat menggebu aku bergeser ke ujung spot. ketemu dengan pemancing lokal yang lagi asik mancing betok. Dari beliau aku dapet informasi bahwa beberapa hari yang lalu spot ini disetrum sama oknum ngga bertanggung jawab. Aku lemes.... Istirahat sejenak di samping pemancing betok, ngalor ngidul seputar dunia mancing, jam 10 aku beranjak dari situ menuju dusun Mungguk Mas.

Sampai di sana, langsung beraksi di sepanjang parit. Hanya ada sambaran sambaran kecil. Seekor gabus kecil berhasil aku naikkan.... setelah foto foto dengan si gayus junior, rilis, aku cabut pulang. Sampai di kalimas aku belok kiri, menyusuri tanggul sampai masuk ke persawahan. Nihil... jam 11 siang aku pulang.

Minggu, 27 Mei 2012,
Bro toto dan bro tri trip ke rasau, aku ngga ikut, karena ada acara. Lagian sedang bokek.... hahahahahahaha. acara selesai jam 10 pagi. ngga kuat, jam 10 aku trip sendirian. Kali ini aku kembali ke dusun sui kupah, misinya, uji action beberapa lure yang belum di cat dan di lem pemberatnya.

Sampai di tkp, aku coba setingan baru. Rod piooner yang jarang aku pake, digandengkan dengan rell captain 2000. trus PE lama yang semula ku isi di rell 3000 semalam aku pindahkan ke rell 2000. begitu dilempar... jiahhhh.... eeeuunak tenaannn... ringan, dan lemparannya lumayan jauh, ga perlu nguras tenaga. bebrapa kali mocel dengan hardfrog, akhirnya sampai di parit bersemak tebal, aku menggati lure dengan jeng tiny. Dari jalan raya aku melempar lure, menyeberangi parit, melangkahi semak. pada lemparan kedua, jeng tiny dihajar mama gayus. Strike dan landed degan selamat.

beranjak dari titik pertama, sepanjang parit aku melempar lure. Ketika sampai di sebuah titian. aku melempar lure dari titian, ke hulu dan ke hilir parit berganti ganti, entah pada lemparan keberapa akhirnya strike lagi seekor mama gayus.

Puas beraksi di situ, aku melanjutkan perjalanan. Kali ini singgah di parit bawah kebun kelapa, parit yang lapang. Ngga ada salahnya ku fikir mencoba aksi lure buatanku sendiri. kebetulan aku bawa 3 prototype. memang dasar si gabus lagi laper barangkali, di parit itu aku berhasil menaikna 2 ekor gabus ukuran sedang. padahal ketiga lure itu belum ku amplas, belum kucat dan belum diberi skirt, bahkan timah pemberat di bagian bawah lure aja belum sempat aku lem. Dari ketiga lure yang aku coba, hanya dua yang layak masuk ke tahap selajutnya.

Keluar dari dalam kebun, di muara parit kecil tadi ada seorang bapak bapak yang lagi asik mancing betok, aku menghampiri beliau seraya menawarkan air putih yang kubawa. Kenalan dan nglor ngidul aa kadarnya. Beranjak dari situ aku melanjutkan perjalanan, kali ini ke arah kanan, memutar untuk kemudian tembus ke tempat kemaren dimana aku dan bro toto beradu otot dengan teratai.... hehehehehe.... sayang hingga aku putar balik haluan ke jalan utama, ngga ada sambaran. jam 14.00 WIB aku cabut.


Jika anda merasa artikel di blog ini bermanfaat dan ingin berlangganan, silahkan masukkan alamat email anda pada kotak di bawah ini:


Delivered by FeedBurner


Minggu, 20 Mei 2012

Liburan, Mancing sampe bego

Kamis, 17 Mei 2012
Kasak kusuk ngajak rekan, Ari, Rudi, Joko dan Tri... pada sibuk semua. Akhirnya hanya aku dan Toto yang ngotot turun. Berangkat dari rumah sekitar jam 9 pagi. Sampai di Spot pertama, hihihi... di belakang kuburan, aku dan toto langsung beraksi. Aku hanya dapet 2 ekor Gabus kecil sementara toto mocel terus.


Bergerak ke spot kedua, yang rupanya tembus langsung dari spot pertama tadi, toto mengajak mengobok obok ujung parit yangg belum pernah ku jelajah. Di sana toto berhasil menaikkan 1 mama gayus. Aku hanya 1 ukuran sedang. 


Selanjutnya kami cabut dan menuju spot ke 3, lumayan melelahkan karena bodyku masih kurang fit bener. Sampai di tkp, misi sebenarnya adalah evakuasi kodok hijau blue marlyn toto yang nyangkut di pohon. Selagi bro toto sibuk menyelamatkan kodoknya, aku lempar-lempar sampai ke ujung parit, sayang, hanya sambaran-sambaran kecil. Setelah dari situ, kami melanjutkan ke tanggul. Pun sama nihil... jam 3 lewat kami pulang.

Jum'at 18 Mei 2012
Jam 2 siang, aku ngacir sendiri ke arah Sui Itik, namun sebelum ke sana, di sui rengas ku sempat sempatkan melemparkan kodok, sayang hanya sambaran sambaran kecil yang ada. Mau menurunkan mini poper, takut nyangkut. 

Melanjukan hingga ke Jeruju besar, sampai di Kolam depan masjid, aku singgah. Kulihat teratai hampir memenuhi seluruh permukaan kolam. Ah ngga salah fiirku buat mencoba. Entah padaa lemparan keberapa akhirnya sebuah sambaran dahsyat membuatku terhenyak dan lagsung menggetakkan joran sekuat tenaga. Fight sebentar, lumayan juga tarikannya. Akhirnya kodok dibawa nyangkut ke teratai. Sayang, mocel. Kulempar lagi beberapa kali, hanya si junior yang coba menggigit jeng tiny.

Beranjak dari situ, aku menyusuri parit sepanjang jalan raya, ditempat tempat yang ku anggap ok, aku singgah sebentar untuk melempar lure. Akhirnya landed juga seekor gabus ukuran sedang. Sampai di Parit Cik Minah... aku masuk ke dalam hingga sampai pada persimpangan jalan antara Sui Udang dan parit keladi. Aku memilih belok kanan sambil sesekali melempar lure ke muara parit parit kecil di parit besar. Hanya ada beberapa sambaran namun ngga hookup. Sampai di sebuah rumah penduduk dengan parit lebar di sampingnya, aku melempar lure dari jalan raya. Dua kali lemparan langsung disambar. hookup dan ternyata masih junior. Kurelease lagi di depan tuan rumah yang lagi asik nyemprot kandang ayamnya dengan antiseptic... beliau bilang, parit ini hingga ke belakang rumahnya sering di strum.... yahhhh...

Beranjak dari situ aku memutar lagi ke sungai itik, tanpa terasa hampir jam 4 sore. Aku melipat rod dan bergegas pulang.

Sabtu, 19 Mei 2012
Pagi, jam 6, aku udah menggeber meggy kesayanganku, kasihan si meggy. lama nganggur. Sampai di tempat kemarin toto dapet mama gabby, aku langsung beraksi. Hingga aku kecapean, hanya ada dua sambaran dan mocel semua. Beranjak dari situ aku menuju parit yang satunya lagi. Pun sama nihil.

Mumpung masih pagi, aku ngacir ke Parit Jawi, langsung menuju tanggul belakang masjid. Hampir 1 kilo lebih berjalan sambil lempar lempar lure, dari soft sampe hard, hanya ada 3 sambaran dan mocel terus. Megaso sejenak di bawah pohon kelapa, aku mencoba melempar spinner ke parit besar... seperti biasa, ngga ada yang doyan sama spinnerku. 

Setelah istirahat kurasa cukup, jam 9 pagi aku cabut dengan hasil BONCOSSSSS...

Minggu, 20 Mei 2012
Seperti yang udah direncanakan semula, Akhirnya kami bisa trip bareng-bareng lagi. Toto, Tri, Joko dan Aku. Jam 8 pagi aku udah ngacir ke rumah toto, ngalor ngidul seputar mancing sembari nunggu joko dan tri. Ga berapa lama kemudian kedua rekan itupun muncul.

Kami cabut dan langsung menuju sasaran. Sampai di sana, Toto udah langsung beraksi. sementara tri masih mempersiapkan piranti. Aku malah menyempatkan diri  untuk memvideokan aksi Joko dan toto. Setelah tri siap dan aku pun udah melepas penat. Kami beraksi. Spot lumayan ok, hanya saja mungkin karena hujan tadi malam yang menyebabkan air tinggi dan terasa sejuk, si gabus jadi kurang agresif... hingga titik pertama selesai kami jelajah, hanya ada beberapa sambaran kecil.

Mumpung lagi kumpul dan sedang istirahat, kami menyempatkan diri mengabadikan moment ini dengan kamera hpnya bro toto. Fotografernya si Scotteryellow alias pake timer... hihihihihi... selanjutnya kami terus bergerak. Hingga jam 12 siang, ternyata bro joko udah balik duluan karena ada keperluan. Sementara kami bertiga terus melanjutkan pertempuran. 

Aku berhasil menaikkan 2 gayus, toto 1 gayus dan tri kosong. Jam 2 siang kami melipat pancing karena aku memang ngga bisa sampe sore karena akan menghadiri beberapa undangan perkawinan. Sampai di jeruju Besar aku mengajak kedua rekanku singgah sebentar untuk balas dendam di kolam depan masjid. Bro toto dan bro tri beraksi. hanya ada sekali sambaran berarti yang membuat bro tri terkaget dan spontan menggetak joran, sayang mocel.

Kami cabut, sampai di simpang sui kupah toto dan tri belok kiri, sementara aku ngacir pulang...

Jika anda merasa artikel di blog ini bermanfaat dan ingin berlangganan, silahkan masukkan alamat email anda pada kotak di bawah ini:


Delivered by FeedBurner


Rabu, 09 Mei 2012

Panen Strike di Spot Baru (2)

Minggu
Lanjut cerita kemaren

Di rumah, kedatangan keluarga dari nyonya rumah, karena tempat yang dituju masih lumayan jauh, kupaksakan untuk menginap saja di gubugku. Alhamdulillah... dari ngalor ngidul sampe jam 2 malam, banyak tips dan trik yang aku dapet seputar si snakehead alias ikan bulat bin Gabby bin Gayus bin Roan bin Haruan bin Gabus ini. Seputar jam makannya, tempat tinggalnya dan sifat serta kebiasaan buruanku ini.
Ealah... jam 4 subuh aku udah terbangun lagi, karena belum pernah lempar kodok pagi-pagi, akhirnya aku nekad lagi solo trip. pas jam 5 aku berangkat, setengah jam kemudian aku udah sampai di spot kedua yang kemarin aku kunjungi. Seting piranti dan kali ini aku menurunkan jeng Tiny yg kemaren sempat bebeapa kali mocel. Baru dua kali lemparan udah disambar sama si Gayus. hookup sempurna dan strike. Ngga biasanya Jeng tiny jadi tajir begini, soalnya semalam atas anjuran sang tamu yang menginap, hook si tiny kuasah lagi. Dan aseeekkkk.... ampuh memang.

Di titik pertama aku berhasil menaikan 1 gabus ukuran sedang. masih pada tempat yang sama, hanya saja aku bergerak agak ke ujung, ke tempat yang kemarin belum sempat kulepar lure. Hampir belasan kali lempar, yang ada hanya gayus gayus junior, yang landed hanya dua ekor lantas langsung kurealese kembali ke parit yang lebih kecil. 

Setelah puas lempar lemparan. Aku berpindah ke tikik kedua. Dari atas jembatan kecil di atas parit, aku melempar kodok seajuh jauhnya ke arah hilir parit, mencoba menyisir tepi-tepi parit yang dipenuhi tanaman khas seperti pakis dan sebagainya. Baru beberapa kali putaran rell, sambaran dahsyat datang dari arah semak. Karena ngga menyangka mendapat sambaran sedemikian hebatnya, spontan joran kugetak. Si Gabus meloncat beberapa kali mencobal melepaskan diri... pada loncatan ketiga, akhirnya si gabus terlepas dari hook yang ada di body jeng tiny.

Pada saat akan melakukan lemparan kedua, kuperhatikan snap/peniti ternganga lebar. Langsung aku ganti yang baru. Karena kuperkirakan si gayus tadi udah ngacir entah kemana, kali ini lemparan kuarahkan agak ke tengah. Ketika jeng tiny hampir mencapai ujung rumput-rumputan yang tumbuh di samping parit, kembali sebuah sambaran, yang sepertinya lebih dahsyat dari sambaran pertama menenggelamkan jeng tiny. Kali ini kau tak mau tergopoh-gopoh. pada hitungan kira-kira 3 atau 4 detik, disertai tali pe yang mulai mengencang di tarik si gayus, aku menggetak joran sekuatnya. Strikeeeeeee.... kali ini seluruh body jeng tiny lenyap di dalam mulut si gayus, pertanda hookup sempurna. Selang bebrapa saaat kemudia si gayus ukuran mama ini berhasil landed.

Setelah beberapa kali lemparan selanjutnya tak mendapat sambaran, aku bergerak ke parit di sebelah parit pertama yang agak bersih dari semak, haya ada beberapa teratai di satu dua tempat. Bergerak hingga ke ujung sampai mencapai pintu air, terus berbelok ke kanan ke cabang parit, tak ada satupun sambaran. Istirahat sejenak dan selanjutnya aku pindah ke titik ke tiga, titik terakhir di spot ini yang bisa buat lempar-lemparan kodok, karena selebihnya, parit ini dimulai dari muara hingga sampai ketitik ketiga dan di ujung titik ini dipenuhi semak belukar. Spot sepert ini membuat jeng tiny ogah terbang, karena hampir ngga terlihat air untuk tempatnya berenang. Lebih cocok untuk 'kotekers" alias tegeg mania dengan umpan kodok hidup. Di sini aku berhasil menaikan 2 mama da 3 gayus ukuran sedang. Hingga jam 7 pagi tak ada lagi sambaran. 

Karena masih pagi, apa salahnya ku fikir untuk jalan-jalan ke spot lama. Parit berkat, parit yang memanjang sepanjag jalan menuju ke dermaga penyebrangan. Berdasrkan cerita dari salah satu rekan mancingerku, bro Yudhie Bho... sampailah motorku ke gerbang perbatasan kabupaten, dimana berakhir pula jalan yang beraspal, dilanjutkan dengan jalan rabat beton. Baru sekitar 3 menit perjalanan, didepan kulihat dua buah mobil kepayahan untuk berpapasan. Kuputuskan untuk balik putar haluan.

Aku mampir di salah satu warung dekat gerbang. Ngobrol dan berbasa basi alakadarnya dengan pemilik warung. Pesan minum dan cemilan. Setelah kurasa istirahatku cukup. Aku kembali melakukan beberapa kali lempara di seberang warung, sayang, ngga ada sama sekali sambaran. Begitu seterusya hingga sampai ke Parit Timur. 

di sepanjang parit timur hanya ada satu sambaran kecil. sampai dipertengahan jalan, aku berbalik lagi menuju jalan raya. Setelah sampai di Parit Toman, aku masuk kembali hingga tembus ke parit jawi. Karena air udah surut benar, dan mura-muara pait kecil kering, aku hanya melempar kodok di bebrapa tempat. Pun nihil sambaran. Tak terasa udah jam 10 pagi. Kuputuskan untuk menyudahi solo trip kali ini dengan perolehan cukup memuaskan, disamping itu juga, aku akhirnya sampai ke parit timur dan parit toman.

Jika anda merasa artikel di blog ini bermanfaat dan ingin berlangganan, silahkan masukkan alamat email anda pada kotak di bawah ini:


Delivered by FeedBurner


Selasa, 08 Mei 2012

Panen Strike di Spot baru

Bagian 1
Berdasarkan informasi dari rekan tegeg mania yang ketemu di kalimas minggu lalu, hari ini aku ingin menjajal spot yang diceritakannya. berangkat jam 7 pagi, setengah jam kemudian aku udah lempar lempar kodok. Air parit semakin surut, ini pertanda baik karena ruang gerak si gabus makin sempit.


Namun dari muara parit besar tadi hingga jauh masuk ke dalam, belum ada sambaran berarti. Hanya beberapa kali sambaran dari gabus junior, sampe tarik tarikan ekor froggyku. beruntung jauh jauh hari sebelumnya udah aku antisipasi sedemikian rupa sehingga buntut kodok ngga kecuri lagi sama Gabus. Karena mocel terus, iseng ku istirahatkan dulu si froggy, ganti dengan minipopper battle-x merah putih. Dua kali lempar, langsung hookup. Setelah sesi pemotretan dan realese, aku kembali bergerak.

Sepanjang parit besar tadi udah lupa aku berapa ekor gayus yang aku naikin dan aku realese kembali, sampai ketika tanpa sadar seorang kakek-kakek mendekatiku seraya menanyakan ulahku yang katanya "menyiksa" si gayus... hihihi... abis mau gimana lagi, gabusnya kecil-kecil. Beberapa kali lemparan masih juga strike, kali ini 3 ekor gabus kuserahkan ke kakek tadi. Bukan main girangnya si kakek lantas memberitahu kepadaku spot di belakang kebun kelapa yang katanya sering juga dikunjungi para tegeg mania. Konon gayusnya gede-gede. 

Setelah berbasa basi dengan si kakek aku mampir dulu ke sebuah warung kecil di tepi jalan, haus men, lupa bawa air minum. Dari si pemilik warung aku dapet informasi tentang satu spot lagi yang juga katanya ajib, karena anaknya yang sulung juga seorang tegeg mania. Alhamdulillah bhatinku... ada aja yang berbaik hati memberikan informasi begitu berharga. Sudah barang tentu sebelumnya kujelaskan kalau mancinger-mancinger sepertiku ngga main borong aja kalau dapet gayus. Yang ngga bisa diselamatkan alias hooknya mengait terlalu dalam, atau yg udah koit duluan, baru deh di bawa pulang. Terus titip salam buat anak sulungnya agar suatu saat bila ketemu orang gila yang lempar-lempar kodok di parit depan rumahnya, tolong jangan di anggap ancaman.... hihihihihi.

Beranjak dari warung tadi, berbekal arahan si pemilik warung, mantap kugeber motor menembus rimbunnya pohon kelapa, menuju spot yang diceritakan oleh si kakek tadi. Lumayan extrim jalnnya untuk orang yang terbiasa bawa motor si aspal mulus, selang beberapa menit kemudian aku sampai di tkp. Jiahhhh.... ternyata tanggul, sama persis seperti di belakang Masjid Parit Jawi. Ternyata aku keduluan sama para tegeg mania. Ah ga apa-apa fikirku. Setelah memarkir motor dalam posisi dan di tempat yang aman, aman dari buah pohon kelapa maksudku, aku mulai beraksi. Lemparan demi lemparan sabil terus bergerak ke hulu tanggul, aku berhasil meniakkan 9 gabus ukuran sedang. Ketika akan pulang, masih kusempatkan melempar umpan ke titik pertama aku datang tadi. Dua kali lemparan, langsung disambar... monster brow... lumayan.

Karena dapet monster , adrenalinku naik lagi. Setelah megaso sebentar aku bergerak ke hilir. Mungkin sekitar satu kiloan jauhnya. Semakin ke hilir, paritnya semakin lapang... bener bener nihil. Ketika akan bergerak ke tempat semula, dapet sms dari bro Toto, rupanya bro toto udah duluan ke parit jawi.

Menyudahi penjelalajahku di tanggul, aku keluar dari parit besar dan kali ini mampir di warung ujung kalimas. Ngalor ngidul dengan si pemilik warung, seraya menanyakan keberadaan spot yang diceritakan pemilik warung di parit dalam tadi. Aha... ternyat angga jauh-jauh amat.

Setelah bayar minum aku tancap gas, Sampai di spot kedua, panas udah semakin terik. Aku tidak menghiraukannya, parkir motor dan lempar lure. Titik pertama aku naikkan dua mama gayus. bergerak ke titik kedua, naik lagi 3 mama gayus. terakhir ke titik ke tiga, kosong. Aku istirahat sambil ngobrol dengan seorang pemancing betok.  Dari beliau aku dapet buanyak tips dan trik ala tegeg mania. Biar impas fikirku, kupersilahkan beliau mencoba melempar lure sementara aku menunggui pancing betoknya.

Tak berapa lama, terdengan teriakan nyaring dari ujung parit yang penuh semak, Alhamdulillah... si betok mania berhasil menaikkan seekor gabus ukuran sedang. Ketika akan berpamitan dan hendak menyusul bro toto ke parit jawi, hpku berdering. Mantan kekasihku dulu.... hahahahahahah... yang sekarang jadi nyonya rumahku sms, ada keluaga dari kampung halamanku main kerumah. Terpaksa konfirmasi ke bro Toto aku ngga bisa menyusulnya kesana.
 (lanjut besok ya.... kerja lage nih.... hihihihihi)





Jika anda merasa artikel di blog ini bermanfaat dan ingin berlangganan, silahkan masukkan alamat email anda pada kotak di bawah ini:


Delivered by FeedBurner